Jejak kriminal news.com| Pesawaran | Polemik tambang emas di Desa Bunut Sebrang, Kecamatan Way Ratai Provinsi Lampung terus menuai kontroversi. Izin abu-abu, dugaan pelanggaran aturan, serta para oknum pejabat yang memilih bungkam semakin memperjelas adanya permainan di balik operasi tambang ini.
Sorotan tajam datang dari Lembaga Advokasi Hukum Prov. Lampung, Hatta. SH.M.H yang menantang aparat dan pejabat terkait untuk bertindak tegas.
Bung Hatta: “Mafia Tambang Merajalela, didugan para oknum Pejabat Main Mata!”, wilayah kabupaten Pesawaran, ucapnya.
Kita akan telusuri, siapa aja para oknum pejabat yang terlibat ada tambang emas diduga ilegal.
Dalam pernyataan kerasnya, Bung Hatta mempertanyakan bagaimana tambang ini bisa beroperasi tanpa transparansi yang jelas atau tidak ada izin operasi.
“Ini tambang emas siluman! Mustahil beroperasi tanpa restu dari oknum-oknum tertentu.!!
Kalau memang izin mereka tidak ada, siapa yang memberikan izin, kalau bukan para oknum-oknum mafia tambang yang dduga memback up.
Saat mempertanyakan sekeliling tambag ilegal emas, siapa yang pemilik lahan tambang emas diduga ilegal, ia menjawab tidak tahu. Seolah-olah ngunci rapat jangan sampai terhendus.
Hatta menegaskan bahwa kejahatan lingkungan yang terjadi ini harus segera ditindak.
“Jangan biarkan Kab. Pesawaran ini menjadi sarang mafia tambang emas!.
Jangan sampai adanya dugaan oknum aparat dan oknum pejabat malah jadi bagian dari permainan ini! Kalau mereka diam, berarti mereka ikut menikmati hasilnya!”, tegasnya.
Bung Hatta juga menantang pemerintah untuk segera turun tangan.
Fakta ini semakin memperjelas bahwa ada proses yang sengaja dilangkahi demi melancarkan operasi tambang.
Tantangan Terbuka: Beranikah Aparat dan Pejabat Bertindak?
Kasus ini kini menjadi ujian keberanian bagi aparat penegak hukum dan pejabat terkait. Jika tambang ilegal dibiarkan beroperasi, maka kecurigaan publik soal permainan kekuasaan semakin kuat.
Hasil investigasi dan dokumentasi dilapangan tambang emas diiduga ilegal, foto, video dan rekaman sumber dari warga setempat sudah kami kantongi oleh tim investigasi.
Dan akan kami serahkan dokumen-dokumen dilapangan ke pihak berwajib yang tinggi atau kementeriaan RI. Tegas Bung Hatta. (TIM/Bersambung).