Kam. Jun 12th, 2025

Soal adanya dugaan penguasaan kendaraan roda tiga,kades P.simpang angkat bicara.

Oplus_132130

Lampung Selatan jejakkriminalnews.com,-soal adanya dugaan penguasaan kendaraan roda tiga yang beredar di media online,bapak Lamidi selaku kepala desa Purwodadi simpang kecamatan tanjung bintang angkat bicara.

Menurut bapak Lamidi selaku kepala desa dirinya tidak pernah merasa ingin menguasai kendaraan tersebut.

Kendaraan yang berjenis KARYA 300 yang berwarna hitam serta mesin pemilah sampah memang adalah bantuan dari dinas PUPR untuk kelompok pengelolah sampah karya mandiri dan dirinya  tidak pernah merasa menguasai barang tersebut Serta tidak pernah memakai nya.

Pak Lamidi selaku kepala desa Purwodadi simpang juga menjelaskan kendaraan roda tiga itu memang pernah berada rumah nya akan tetapi hanya untuk mengamankan,pernah juga sekali di pakai oleh anak anak KKN dari ITERA pada bulan Januari tahun 2025 untuk mengambil drum kosong di desa way galih sebagai bahan tong sampah.

Kendaraan roda tiga yang di berikan oleh dinas PUPR untuk karya mandiri/pengelolah sampah saat ini berada di balai desa Purwodadi simpang.

Menurut paisal sebagai pengajuan pembuatan proposal bantuan tersebut kelompok pengelolah sampah desa karya mandiri mendapatkan dua jenis bantuan,yang pertama mesin pemilah sampah dan yang kedua motor roda tiga.

Mesin memilah sampah tersebut sudah di serahkan kepada kelompok,sedangkan motor roda tiga di serahkan kepada pengurus pasar.namun pengelolah pasar belum bisa mengendarai kendaraan tersebut hingga akhirnya kendaraan itu sementara di titipkan di balai desa Purwodadi simpang.

Pak Jono selaku pengelolah pasar/kebersihan mengatakan bahwa sampai hari ini pun dirinya belum bisa mengendarai kendaraan roda tiga tersebut dan dirinya memang menyerahkan kendaran roda tiga tersebut ke pihak desa untuk di amankan.

“,Bukan pihak desa yang mengambil nya dari saya,akan tetapi Sayalah yang menyerahkan kendaraan roda tiga tersebut kepada pihak desa untuk di Amankan,karena sampai hari ini saya belum sempat untuk belajar memakainya”,terang pak jono.*(Red)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *