Jalan usaha tani (JUT) adalah jalan yang dibangun oleh pemerintah atau masyarakat dengan tujuan untuk memudahkan transportasi dan aksesibilitas ke lahan pertanian. Jalan ini biasanya menghubungkan antara lahan pertanian dengan jalan raya utama, serta menghubungkan antara lahan pertanian dengan sumber daya pertanian seperti irigasi dan input pertanian lainnya.
Jalan usaha pertanian memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian, mempermudah transportasi hasil pertanian dan aksesibilitas ke lahan pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di sekitar lahan pertanian.
Melihat pentingnya keberadaan JUT, Pemerintah Pekon Suka Marga mengupayakan untuk membangun JUT dilokasi Cibitung-Sugimukti. JUT yang dibangun ini akan memberikan manfaat.
Akan tetapi lain halnya pembangunan talud Jalan Usaha Tani (JUT) yang berlokasi Cibitung-Sugimukti Pekon Sukamarga Kecamatan Souh Kabupaten Lampung Barat, diduga terbengkalai atau Mangkrak.
“Mirisnya, Dana Desa tahun anggaran 2024 sudah cair 100 persen. Namun pembangunan jalan usaha tani tersebut bangunan pekerjaannya sampai saat ini belum diselesaikan,” ujar warga.
Dijelaskannya, pembangunan proyek JUT tersebut yang ada satu titik tahun 2024 tahap I, sampai saat ini belum kunjung selesai.
Proyek JUT di pekon Suka Marga dilokasi Cibitung-Sugimukti, adanya dugaan oknum peratin Jaimin melakukan tindak pidana korupsi. 1. Tidak adanya plang informasi anggaran, 2. Peratin Jaimin lupa anggarannya.
Statmen Peratin Jaimin
“Kalau terkait berita itu bang untuk jalan usaha tani atau jalan antara dusun itu memang masih dalam tahap pekerjaan karena matrialnya juga di sini agak terkendala alat beratnya jadi sambil nunggu.”
“Terkait pasar ini pun masih dalam pemeliharaan kami, karena pasar kita ini satu-satunya untuk putaran ekonomi masyarakat, belum waktunya dipakai pun masyarakat tetap berdagang di lokasi, jadi kalau pun ada yang rusak lantainya hanya sedikit-dikit, menurut saya wajar namanya dipakai, tapi itu pun tetap jadi tanggung jawab kami, itu bang intinya kami pun ingin berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Kata Jaimin
“Sampean ini apa maunya sih di ajak ketemu di suoh enggk mau, minta klarifikasi dikasih penjelasan kok masih buat berita lagi apa maunya sampean, saya ajak baik lo sampean saya juga di desa ini diawasi oleh masyarakat dan pihak-pihak terkait enggak kalau asalan seperti yang sampean beritakan itu.”
Staf redaksi Jejak kriminal news.com menjawab.
Seorang jurnalis itu, apa yang dilihat dan didenger dilapangan itu lah yang menjadi sebuah berita, sedangkan proyek JUT itu sudah kurang lebih 3 bulan jalan ditempat (diduga Mangkrak) jadi yang dikatakan seorang peratin bahwasanya sedang tahap pengerjaan yang mana, sudah jelas…???
Yang jadi bahan pertanyaan, apakah layak atau boleh, sebuah proyek pasar yang benar-benar belum selesai pengerjaan sudah diresmikan untuk berjualan.
Statmen Camat Suoh
Menurut saya tahun berjalan tahun 2024, memang banyak hal yang belum selesai karena masih dalam proses, pada saat akhir tahun mereka tidak bisa menyelesaikan (Red-Jaimin) sangat fatal bagi mereka, dan masih ada beberapa bulan ini.
Saya sudah sampaikan pada semua peratin khusunya Peratin Jaimin, masalah-masalah yang belum kelar harus segera selesaikan secepatnya.
Kalau mengenai pasar, proses jual dan beli disitukan memang sempat beberapa bulan ini kan agak semeraut karena itu lagi tahap pembangunan, jadi karena sedikit mengganggu lokasi pasar, karena pembangunan itu harus segara mungkin dipakai. Biar penjual dan pembeli nyaman. Kata camat.
Dalam pembicaraan melalui via telpon whatsApp antara p
Staf redaksi jejak kriminal news.com tirta Bagas kara dengan camat, dalam hal ini tirta akan berkordinasi dengan Pj. Bupati Lampung Barat.
Camat mengatakan, “Baguslah itu kalau sampai masalah ini ke Pj. Bupati, mudah-mudahan mempercepat langkah untuk menyelesaikan dan masih ada waktu beberapa lagi dan jangan sampai ada temuan, sampai jangan ganti tahun belum selesai juga…terimakasih”…!(TIM)