Jejakkriminalnews.com-Pekerjaan revitalisasi bangunan Gedung PAUD KB Permata Hati di Desa Banjar Sari, Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan, diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Bangunan yang semula menggunakan pondasi batu bata akhirnya dibongkar, digantikan cor beton,setelah ramai diberitakan di berbagai media.
Pembangunan gedung tersebut merupakan bagian dari Program Revitalisasi Satuan Pendidikan yang bersumber dari Bantuan Pemerintah Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Tahun 2025 di bawah Direktorat Jenderal PAUD Dasmen, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Berdasarkan papan informasi proyek di lokasi, kegiatan ini memiliki nilai anggaran sebesar Rp 532.039.000,00 yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2025 dengan waktu pelaksanaan 100 hari kalender (September–Desember 2025).
Proyek ini dilaksanakan secara swakelola oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) KB Permata Hati, beralamat di Jalan Pustaka No. 12, Desa Banjar Sari, Kecamatan Way Sulan, Lampung Selatan.
Setelah pemberitaan muncul di berbagai media, pondasi bagian teras pendopo gedung yang sebelumnya menggunakan batu bata kini telah dibongkar diganti dengan cor beton atau slup.tapi mengapa hanya pondasi yang di bongkar sedangkan besi yang di pakai pengecoran mengunakan besi 8’6 mm alias besi 10 banci,seharusnya semua pembesian memakai besi 10 ces dan cincin mengunakan besi 6 ces, Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat terkait kesesuaian pekerjaan dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) yang telah ditetapkan.
Camat Way Sulan, Fitri Hidayat, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, membenarkan bahwa pondasi bangunan tersebut dibongkar ulang setelah dilakukan pengecekan di lokasi.
Sementara itu, Kepala Sekolah KB Permata Hati, Tuti Handayani, sebelumnya menyampaikan bahwa pekerjaan pembangunan telah mengikuti RAP.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan adanya pembongkaran pondasi yang memunculkan dugaan adanya kejanggalan teknis dalam pelaksanaan.
Hingga berita ini diterbitkan, kepala tukang pelaksana proyek belum dapat dikonfirmasi. Tim media juga belum berhasil menemui konsultan pengawas proyek di lokasi pembangunan, meski telah beberapa kali mendatangi area kerja.
Masyarakat berharap pengawasan proyek yang menggunakan anggaran negara ini dilakukan secara profesional agar kualitas bangunan sesuai dengan standar teknis untuk dapat memberikan manfaat maksimal bagi pendidikan anak usia dini di wilayah tersebut.

