Sen. Jan 20th, 2025

LAPOR PAK BUPATI LAMPUNG SELATAN, AKIBAT TINGGINYA HARGA PUPUK BER SUBSIDI SEJUMLAH PETANI DI KECAMATAN MERBAU MATARAM MENGELUH.

 

Jejakkriminalnews. Com-Sejumlah petani mengeluh atas mahalnya pupuk bersubsidi yang dijual di kios-kios. Banyak yang menjual pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET).

Satu sak ada yang tembus hingga Rp 135 ribu/sak nya,Padahal harga yang ditetapkan pemerintah dengan harga eceran tertinggi hanya Rp.2.250,-/kg atau satu sak nya seharga rp.112.500,’/sak untuk jenis Pupuk Urea.

Memasuki musim tanam banyak petani yang berharap agar pemerintah melakukan kontrol terhadap kios-kios yang ada di kecamatan merbau mataram lampung selatan. Ini untuk meminimalisir kios nakal yang menjual pupuk di atas HET.

Menurut keterangan salah ketua poktan yang ada di sekitaran kecamatan Merbau Mataram yang tak ingin di sebut nama nya mengatakan kepada media Rabu 04/12/24 mengatakan dirinya menjual pupuk subsidi jenis orea seharga Rp 130.000/sak di karenakan harga dari kios pupuk sudah tinggi dan dengan alasan biaya transportasi.sehingga harga yang beri ke petani sampai Rp 130.000,’/sak bahkan menurut nya terkadang sampai Rp 135.000,’/sak nya.

Sementara itu Sugio selaku pemilik kios saat di konfirmasi oleh awak media jejakkriminalnews.com melalui WhatsApp dia membenarkan bahwa dirinya menjual pupuk ke ketua Poktan seharga 122.500 dan itu lebih dari rp.10.000/sak nya.
Alasan Sugio selaku pemilik kios tambahan sebesar rp.10.000/sak itu adalah untuk biaya transportasi

“Saya menambahkan RP 10.000/sak untuk biaya transportasi dan lain lain untuk semua jenis pupuk, “ujar Sugio melalui telepon WhatsApp.

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Dr. Abdul Roni Angkat, S.TP., M.Si mengatakan,”
apapun alasannya, surat perjanjian jual beli (SPJB) antara distributor dengan kios pengecer sudah menghitung biaya biaya lainnya.

“,tidak benar jika ada kios yang menjual di atas harga eceran tertinggi walaupun alasan nya ada biaya angkutan dan sebagainya,karena Pemerintah sudah menghitung dan memberi harga sesuai yang dibutuhkan,'”Terang kabis Dispertangan.” (Roni)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *